Looking For Anything Specific?

Konsep Kurikulum dalam Alkitab

 Konsep “Kurikulum dalam Alkitab” (Kurikulum Pendidikan Agama Kristen dalam Alkitab)

 

Kurikulum dalam Alkitab dalam bahasan ini dipahami dalam dua pendekatan:

 

1. Kurikulum dalam Alkitab adalah perencanaan Allah sejak kekal untuk mencapai tujuan yang telah Ia tetapkan sejak kekekalan sesuai dengan kesaksian Alkitab (Kurikulum dalam Alkitab adalah Perencanaan Allah: Penciptaan dan keselamatan). Di sini Allah adalah pendidik utama dan pertama. Ia mendidik dua manusia sejak di taman Eden dan dalam sejarah perkembangan manusia.

 

2. Kurikulum dalam Alkitab adalah perencanaan manusia pilihan Tuhan dalam bentuk perencanaan pendidikan yang telah dilakukan oleh manusia sejak Adam dan Hawa sampai pada perencanaan pendidikan yang dilakukan dalam bangsa Israel (Kurikulum Pendidikan dalam PL)dan Gereja sepanjang zaman.(Kurikulum Pendidikan dalam PB).

 

Deskripsi selanjutnya berkait dengan uraian dari kedua poin di atas.

 

Perencanaan Allah/kurikulum Allah:

 

Kurikulum/perencanaan Penciptaan (Kejadian pasal 1 dan 2)

Isi kurikulum itu : 6 hari penciptaan dan 1 hari istirahat

Kurikulum Keselamatan (Kejadian 3:15 dan ayat-ayat dalam Alkitab yang berkorelasi dengan keselamatan, baik berupa nubuat maupun penggenapan)

Kurikulum Predestinasi (bagi penganut Teologi Calvinis)

Isi Kurikulum Predestinasi adalah Orang yang dipilih dan ditolak

Kurikulum Anugerah Allah

Isi kurikulum : Manusia mengalami Kerusakan Total membutuhkan pertolongan Tuhan

Kurikulum Bangsa Pilihan Allah (Israel)

Isinya: Pemanggilan Abraham sampai terpilihnya Israel menjadi suatu bangsa pilihan

 

Kurikulum Inkarnasi (Perwujudan keselamatan)

Isinya: Karya Yesus Kristus)

Dst.

 

Kurikulum pendidikan dalam Alkitab (PL), yaitu:

Kurikulum Taman Eden

Pendidiknya adalah Tuhan sendiri, peserta didiknya adalah Adam dan Hawa

Isi kurikulum: Boleh dan jangan makan pohon dalam taman Eden

Dalam prosesnya Adam dan Hawa gagal (berdosa) kemudian diusir keluar dari Taman Eden.

Kurikulum di luar Taman Eden

Kurikulum di luar taman Eden berlangsung dalam dua komunitas pelaksana kurikulum pendidikan.

Yaitu:

1. Kurikulum Kain yang diteruskan dalam bangsa-bangsa yang tidak percaya Allah/kafir. Artinya bangsa-bangsa kafir di sekitar dunia Perjanjian Lama dan bangsa-bangsa kafir lainnya juga melaksanakan kurikulum pendidikan.

2. Kurikulum Zet yang diteruskan dalam bangsa Israel – Gereja (Pendidikan Agama Kristen sepanjang Zaman)

Kurikulum Nuh (Lihas Alkitab dan mendiskusikannya)

Kurikulum Abraham (Ibid)

Kurikulum Ishak

Kurikulum Yakub

Kurikulum Yusuf

Kurikulum Musa

Kurikulum Yosua

Kurikulum Raja Daud

Kurikulum Raja Solaiman

 

Dapat juga kurikulum dalam Perjanjian Lama di bahas kitab perkitab. Misalnya kurikulum Pendidikan menurut Kitab Kejadian, Kurikulum Pendidikan menurut Kitab Keluaran dst. Sampai pada kitab yang terakhir dalam Perjanjian Lama.

Pembahasan kurikulum perkitab dalam PL akan lebih menarik bila dibahas dalam format komponen-komponen kurikulum (tujuan; materi; proses pembelajaran; evaluasi).

Pembahasan tersebut, untuk sementara tidak dapat diwujudkan disini, pada kesempatan berikut mudah-mudahan dapat diwujudkan.

 

Jadi, kurikulum dalam Alkitab hanya dapat dipahami dalam pengertian bahwa secara makna kata maka pengertian kurikulum itu sebenarnya ada dalam Alkitab, mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Disini kata kurikulum tidak dipahami dalam pengertian bahwa kata kurikulum ada dalam Alkitab melainkan maknanya. Kurikulum dalam Alkitab juga tidak dimaksudkan bahwa dalam Alkitab telah dirumuskan sejumlah mata pelajaran atau mata kuliah. Namun komponen-komponen kurikulum pada setiap mata pelajaran itu ada dalam Alkitab.

 

Kurikulum Pendidikan Agama Yahudi

 

Berdasarkan informasi dari Robert R. Boehlke dalam buku Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen dari Plato sampai Iqnatius de Loyola. Dapat dibuat sebuah kurikulum dengan format komponen kurikulum sbb:

 

 

Tujuan :

Melibatkan angkatan muda dan dewasa dalam sejumlah pengalaman belajar yang menolong mereka mengingat perbuatan-perbuatan ajaib yang dilaksanakan Allah pada masa lampau, serta membimbing mereka mengharapkan terjadinya perbuatan sama dengan penyataan di tengah-tengah kehidupan mereka guna memenuhi syarat-syarat perjanjian, baik yang berkaitan dengan kebaktian keluarga dan seluruh persekutuan maupun yang mencakup perilaku yang sesuai dengan kehendak Tuhan, sebagaimana Ia diejawantahkan dalam urusan sosial dan pemeliharaan ciptaan yang dinamakan baik oleh Tuhan (Boehlke, 1994:23-24)

Bahan Pelajaran :

 

Materi pelajaran yang dipilih untuk diajarkan kepada peserta didik (umat Israel) untuk mencapai tujuan seperti yang dirumuskan diatas, yaitu:

Penciptaan langit dan bumi

Pemilihan Abraham dengan keturunannya

Pembebasan dari perbudakan di Mesir

Pemberian perjanjian/hukum Taurat

Pendudukan tanah yang dijanjikan

Permulaan kerajaan dan kesaksian kaum nabi tentang kecendrungan umat Israel menyeleweng dari persyaratan yang termuat dalam perjanjian

(sumber: Boehlke, dari Plato-Iqnatius, 1994:34)

 

Post a Comment

0 Comments