Looking For Anything Specific?

Alkitab Dalam Kurikulum Keluarga

Refisi 2023. Alkitab dalam Kurikulum Keluarga yang saya maksudkan diini yaitu proses pengalaman belajar keluarga Kristen yang terdiri atas ayah, ibu dan anak-anak (keluarga kecil) dan keluarga besar tentang firman TUHAN di dalam Alkitab. Pentingnya Alkitab dalam Kurikulum Keluarga karena firman TUHAN berkuasa mengubah hidup keluarga yang terdiri dari orangtua dan anak. Melalui firman tertulis yaitu Alkitab, keluarga membaca apa yang sedang TUHAN Allah katakan, ajarkan kepada keluarga. Dari persekutuan keluarga yang membaca Alkitab inilah, keluarga mendapat nasehat, teguran, petunjuk, dorongan untuk hidup sesuai kehendak TUHAN.

Lalu apa yang saya maksudkan dengan Alkitab dalam kurikulum keluarga. Bila membaca teori saya dalam blog ini tentang pengertian Alkitab dalam Kurikulum maka pembaca dapat memahami apa yang saya maksudkan dengan judul atau topik postingan ini.

Walaupun saya sudah jelaskan pengertian Alkitab dalam Kurikulum, ada baiknya saya ulangi lagi agar pengertian kita terhadap judul ini satu adanya. Yang saya maksudkan dengan Alkitab dalam Kurikulum Keluarga adalah perencanaan keluarga tentang Isi Alkitab yang dibaca setiap saat (pagi, siang, malam).

Kalau menyoal tentang kurikulum maka dalam ilmu kurikulum, ada 4 komponen penting yaitu: (1) Tujuan, (2) Materi, (3) Strategi, Metode dan Media, (4) Penilaian. Lalu apakah 4 unsur ini harus ada dalam keluarga ketika membaca Alkitab. Jawabannya semestinya demikian. Buatlah tujuan dari firman yang dibaca, lalu urutkan materi berdasarkan firman yang dibaca, lalu pakai cara yang dapat dipahami oleh keluarga seperti anak, lalu buatlah penilaian melalui tanya jawab singkat pada akhir penjelasan firman, baik pagi hari maupun malam hari.

Misalnya pada malam hari, keluarga A membaca dari Kejadian 1:1-31 maka seorang ayah atau ibu dapat mempersiapkan kurikulum dari Kejadian 1:1-31 dengan merumuskan:

1. Tujuan

Perumusan tujuan dilakukan dengan menggunakan kata kerja yang dapat diamati. Misalnya menjelaskan, meyakini, mensyukuri dll (silakan lihat di google tentang kata kerja operasional) untuk merumuskan tujuan yang berorientasi pada kompetensi. Misalnya kita merumuskan tujuan dari membaca Kejadian 1:1-31 untuk keluarga A adalah:

Keluarga A "mampu mensyukuri karya penciptaan TUHAN Allah dalam kehidupan sehari-hari" (perumusan tujuan Format Kompetensi/menggunakan KKO) 

Perumusan Tujuan Format ABCD (Audience, Behaviour, Condition, Degree)

Keluarga Kristen yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak (A) setelah mempelajari Kejadian 1:1-31 (C) mampu mensyukuri karya penciptaan Allah dalam kehidupan sehari hari (B) secara setia dan benar (D)


2. Materi/Pelajaran

 

Materi pelajaran diambil dari Kejadian 1:1-31. Misalnya

(1). Penciptaan hari pertama

(2). Penciptaan hari kedua

(3). Penciptaan hari ketiga

(4). penciptaan hari keempat

(5). penciptaan hari keenam

(6). penciptaan hari ketuju

3. Metode

Metode yang dipakai berupa penjelasan singkat, diskusi tentang isi penciptaan sesuai hari penciptaan dst. Bila punya anak kecil, silakan siapkan alat gambar dan setelah selesai membaca Alkitab, anak-anak dapat menggambar apa yang mereka baca dari penciptaan hari pertama sampai ketujuh. Misalnya anak menggambar matahari, yang lainya menggambar burung. Biarkan anak yang memilih objek apa dari isi Kejadian 1:1-31 yang mereka hendak visualkan dalam bentuk gambar. Hal ini bermaksud untuk meningkatkan hobi menggambar.

4. Penilaian/tanya jawab atau setiap anggota keluarga diberi kesempatan menyimpulkan apa yang telah dibaca. tentu dari Kejadian 1:1-31.


Semoga bermanfaat


Salam

Yonas Muanley

Post a Comment

0 Comments